Rumah
yang kita idamkan akan segera dibangun. Kita pun sibuk merencanakan
proses pembangunan rumah, baik dari segi biaya, material bangunan,
menyewa arsitek, kontraktor, mandor, dan tukang, kadangkala ada juga
yang mengurus rencana KPR ke bank. Sebelum memulainya, ada baiknya kita
mengetahui perbedaan arsitek dan kontraktor. Banyak orang hanya
mengandalkan kontraktor saja mulai dari menggambar desain, hingga
pelaksanaannya. Padahal kontraktor saja seringkali tidak cukup, karena
banyak kontraktor yang masih belum memiliki semua keahlian yang
dibutuhkan.
Artikel
ini bukan dalam rangka mengecilkan peran kontraktor, karena peran
kontraktor sesungguhnya adalah melakukan kontrak pembangunan dan
merupakan peran yang sangat penting juga, dalam arti pengerjaan
pembangunan akan dilaksanakan oleh kontraktor menurut perjanjian kontrak
yang disepakati. Tak jarang kita bisa mendapatkan masalah bila
membangun dengan kontraktor yang kurang kredibel, namun tak jarang pula
kita mendapatkan kontraktor yang benar-benar berusaha menjadi kontraktor
yang baik dengan selalu menepati kontrak. Artikel ini lebih kepada
peran masing-masing pihak dalam proses membangun. Berikut ini perbedaan
arsitek dan kontraktor
Arsitek
Arsitek
adalah pihak dimana Anda mendapatkan rancangan desain untuk rumah
tinggal Anda. Jangan menyamakan arsitek dengan kontraktor, karena
keduanya berbeda baik dari sisi background pendidikan dan keahlian,
maupun dari sisi peran yang dijalani dalam proyek. Arsitek membantu Anda
membuat perencanaan gambar kerja yang akan dipakai sebagai pedoman
Anda, kontraktor maupun tukang saat membangun. Gambar-gambar ini
meliputi desain denah rumah, tampak (tampilan), potongan, detail,
rencana atap, rencana pondasi, rencana kusen, rencana plumbing, rencana
listrik, dan sebagainya.
Kontraktor
biasanya bisa membuat perencanaan desain dengan hasil akhir dokumen
seperti yang dilakukan oleh arsitek karena biasanya juga memiliki tim
arsitek atau arsitek independen dibelakang mereka. Tapi tahukah Anda,
bahwa spesialisasi arsitek dapat membantu Anda menghadirkan rumah
tinggal yang paling sesuai bagi Anda dan keluarga, menurut hasil
komunikasi Anda dengan arsitek. Akan lebih baik bila Anda bekerja dengan
arsitek yang independen dan tidak terpengaruh oleh kontraktor,
keuntungannya adalah karena arsitek independen tidak akan membuat desain
yang berdasarkan keuntungan proyek. Karena apabila gambar desain
diserahkan kepada kontraktor, ada kemungkinan bahwa gambar akan dibuat
berdasarkan keuntungan terbanyak yang bisa diraih oleh sang kontraktor.
Atau, apabila kontraktor Anda adalah seorang arsitek, mintalah atau
perhatikan apakah orang atau badan tersebut memisahkan dengan jelas
antara fee desain dan kontrak pembangunan.
Dalam
memilih arsitek, usahakan memilih dari arsitek yang telah memiliki
pengalaman dan hasil karya yang menurut Anda bagus, bukan sekedar tren
saja. Membuat desain yang trendy itu bisa dilakukan semua orang yang
mengaku bisa mendesain, tapi membuat desain yang tepat guna, itu
merupakan hal yang dimiliki arsitek yang memiliki pengalaman dan cara
pandang lebih matang dari cara mendesain. Maka Anda tidak harus heran
bahwa ada orang-orang yang berani membayar mahal untuk arsitek (dengan
sebuah reputasi), sementara ada orang lain yang menganggap arsitek hanya
seorang tukang gambar.
Video: Arsitek vs Kontraktor
Kontraktor
Kontraktor
sebagai pihak yang melaksanakan proses pembangunan, adalah pihak yang
menterjemahkan desain perencanaan kedalam bangunan nyata di lapangan.
Bertanggungjawab untuk memberikan proses kerja berdasarkan kontrak yang
sudah dibuat yang menyangkut biaya, lingkup pekerjaan, mutu bangunan,
metode pekerjaan, lama waktu pengerjaan, force majeur serta kondisi
lainnya.
Kontraktor
melalui kontrak kerja diikat oleh hukum serta dapat dituntut apabila
tidak dapat memenuhi kewajibannya sebagaimana tercantum dalam kontrak
kerja yang ditandatangani oleh pemilik bangunan dan kontraktor. Apabila
Anda memutuskan memakai jasa kontraktor, sebaiknya Anda yakin bahwa
kontrak yang diajukan oleh kontraktor sudah Anda baca dan pahami isinya,
tanyakan kepada sang kontraktor serta dari sumber-sumber lainnya bila
ada yang kurang Anda pahami.
Sumber: astudioarchitect.com